Anak Suka Membaca? Haruskah?



"Membaca adalah jendela dunia"
Begitulah kata pepatah yang biasa saya lihat di sampul-sampul buku di zaman sekolah dasar.
Bagi saya di zaman itu, hal tersebut hanya  sebatas pepatah. tanpa tau makna dan maksut dari pepatah tersebut.

Dan blog ini ditulis, karena..
Saya sudah paham maknanya.

Kok telat??


Ya, hal itu saya sadari sejak saya kuliah.

Saat mendapat projek kelompok, saya dan beberapa orang teman diberikan tugas untuk menganalisa sebuah masalah. Dan sangat tampak berbeda, teman yang punya kebiasaan membaca dengan yang tidak (termasuk saya :D). Entah dari sudut pandang analisa sampai cara dia memecahkan masalah.


Hal tersebut membuat saya berpikir,
"SAYA HARUS MEMBIASAKAN MEMBACA UNTUK ANAK-ANAK SAYA"

(yang tentunya dimulai dari diri sendiri ya :p)


Berkecimpung di dunia anak-anak (meskipun belum punya anak sendiri :D), tak jarang mendapatkan pertanyaan dari orang tua,

"Mbak , aku pingin membiasakan adek membaca, gimana caranya ya mbak?"

"Mbak, dia kok gak suka buku ya mbak?"

"Mbak, toilet dimana yah?" ( Eh gak ding, :p)


Menurut saya, membiasakan membaca pada anak merupakan sebuah keharusan.
Mengapa??


1. Menambah kosakata bahasa untuk anak.

2. Menstimulasi anak agar menyimak sebuah cerita secara utuh.

3. Anak memahami sebab-akibat.

4. Bisa menambah rentang konsentrasi mereka.

5. Terbangunnya imajinasi dan menambah pengetahuan akan sesuatu.

lalu, untuk membiasakan? Bagaimana caranya?.

1. Buatlah anak nyaman dan tertarik dengan buku.
Kalau kata metode montessori, buatlah ruang baca atau rak buku ramah anak. Maksutnya ukuran rak yang dapat di jangkau anak agar anak belajar mandiri dan percaya diri.

2. Susunlah buku dengan kover menghadap ke depan.
Kebanyakan dari kita, pasti menyusun buku-buku dengan berjajar kesamping, sehingga kover depan pun tak terlihat. Mulailah coba menyusun buku dengan cara seperti itu, bisa jadi anak lebih tertarik melihat, memegang bahkan membaca buku tersebut.

Coba amati susunan buku di toko buku. Apakah berjejer kesamping, atau depan ke belakang? ;)

3. Teladan dari orang tua. Jangan harap anak biasa membaca jika orang tua nya saja, pegang buku aja ogah ;).

Selamat membaca :))

Sumber :

Jatuh Hati pada Montessori / vidya Dwina Paramita/Bfirst
Montessori play and learn/ Lesley britton/Bfirst




Comments

Popular Posts